Senin, 28 November 2016

Khon Kaen ke Vientiane kembali Khon Kaen 2



Saya tidak bermaksud bercerita tentang kota Vientiane (orang lokal menyebut “Viencang”), karena sudah cukup banyak para Blogger yang memberi informasi tentang Ibu Kota Laos ini. 
Namun saya ingin berbagi informasi masalah transportasi antara Laos dengan Thailand, terutama kota yang berdekatan dengan Vientiane yaitu Nong Khai, Udhon Tani dan Khon Kaen yang saya telusuri di internet masih sangat minimum. Atau mungkin belum ada yang mencoba melakukan travelling seperti saya.




Berjalan menuju terminal bus yang akan membawa saya kembali ke Khon Kaen, saya menjadi sedikit membandingkan antara Ibu Kota Laos ini dengan Surabaya.

Trotoar yang kotor dengan rontokan dedauan, pada hal ini bagian dari Ibu Kota Negara.

Warung makan dan toko kecil yang sederhana.

Angkutan rakyat diluar angkutan Bus Kota warna hijau sumbangan pemerintah Jepang. Bedanya, di Vientiane mobil jenis Mini Truck Double Cabin bukan barang mewah seperti di Surabaya.

Semacam Tuk-tuk kalau di Thailand tapi kecil, sepeda motor yang digunakan kebanyakan buatan Cina dan sudah tidak bagus lagi.

Mejeng di sebuah Avenue, saya belum menemukan Boulevard, yang banyak Avenue. Saat saya menyeberang jalan cukup aman, kendaraan berhenti sebelum garis Stop.

Kampus sebuah Perguruan Tinggi. Bangunannya cukup besar, sepi, mungkin karena Minggu ya?

Bertemu dengan barisan para Bhiksu yang menerima sedekah dari para penduduk.

ATM sebuah Bank yang saya tidak jelas namanya dan berada diteras Talat Sao Mall.

Setelah berjalan cukup santai sambil melihat kiri-kanan-muka-belakang (supaya bisa bercerita tentunya), akhirnya sampai juga saya disebuah bangunan dibalik Talat Sao Mall tadi, Vientiane Capital Bus Station.


Kota Vientiane sendiri memiliki tiga buah terminal bus yang cukup besar (sok tahu saja), yaitu:
Vientiane Capital Bus Station, saat ini saya ada didalamnya yang lokasinya berseberangan dengan Morning Market atau Talat Sao. Terminal ini melayani seluruh pemberangkatan Bus Kota serta bus antar Negara yang menuju ke Thailand.
Northern Bus Station, lokasinya berada di jalan raya T2. Terminal ini merupakan hub untuk bus-bus yang menuju Laos belahan utara dan bus internasional yang menuju Cina.
Southern Bus Station, juga dikenal dengan nama terminal Dong Dok yang berada di jalan nomer 13 disebelah selatan kota Vientiane. Terminal ini merupakan hub untuk bus-bus yang menuju ke belahan selatan Laos. Disamping itu juga tempat keluar-masuknya bus internasional dari Vietnam dan Kamboja.
Pembelian tiket bus tidak dapat dilakukan jauh sebelum hari pemberangkatan, jadi harus antri untuk pembelian sebelum jam pemberangkatan.

 Untuk pemberangkatan ke Khon Kaen jam 08.15, loket dibuka jam 07.00, seperti saat berangkat dari Nong Khai, maka pembelian tiket harus menunjukkan paspor dan visa Thailand untuk pembeli yang berasal dari negara-negara yang memerlukan VOA atau visa kunjungan.
Tarif 50,- Lao KIP hanya berlaku untuk hari kerja biasa, sedangkan untuk hari libur termasuk hari Minggu diberlakukan tarif yang lebih tinggi.

Karena saya tidak mempunyai uang Lao KIP, maka tarif itu saya bayar dengan uang Bath, jadinya THB.240,-
 Nunggu Bus berangkat, baru boleh masuk bus nanti jam 08.00

Saya melihat sepatu yang saya pakai, kasihan juga, mulai dari Surabaya saya injak-injak terus.

Bus Internasional Vientiane - Khon Kaen

Bagian dalam bus, kursi lapang 2-2 dengan penyejuk ruang.

Tepat jam 08.15 bus berangkat meninggalkan terminal menuju perbatasan Laos - Thailand.

 Pintu gerbang Imigrasi Laos - Thailand, Friendship Bridge.

Penumpang harus cepat-cepat turun dan berebut antri didepan loket imigrasi. Saran saya, pandai-pandailah untuk memperhatikan, loket imigrasi mana yang paling cepat memberikan pelayanan. Harus cepat membuat keputusan untuk pindah loket, sebab ada loket yang memberikan layanan sampai 5 menit untuk setiap orang yang akan keluar Laos.

Setelah semua penumpang selesai melakukan imigrasi dan mendapat cap Departure, bus menyeberangi sungai Mekong menuju imigrasi Thailand. Jangan lupa untuk meminta Imigration Form pada petugas dengan menunjukkan paspor. Jangan mengisi Imigration Form kemudian antri, tetapi antri sambil mengisi form, maka dari itu jangan lupa untuk selalu membawa alat tulis.....hehehehe.

Satu hal menjadi catatan penting.....di seksi Imigrasi masuk Thailand tidak ada toilet, yang ada diseksi keluar Imigrasi Thailand. Untuk mencapai toilet tersebut cukup sulit karena harus melewati pagar-pagar pembatas. Saya harus loncat sana loncat sini mencari jalan pintas untuk masuk toilet, karena tidak bawa tas, sempat paspor saya jatuh ke lantai dan sedikit basah. Toilet umum di Imigrasi Thailand harus bayar, jadi jangan lupa bawa uang receh. Untuk menghindari keruwetan ke toilet usahakan ke toilet saat masih berada di Imigrasi Laos, saya lihat ada tulisan 2000,- Lao KIP untuk masuk toilet.

Akhirnya bus berangkat meneruskan perjalanan menuju Khon Kaen. Sampai Khon Kaen saya tidak terus ikut bus sampai terminal, tetapi turun didepan rumah sakit Fakultas Kedokteran KKU 

dan melanjutkan perjalanan ke Kwanmore Building dengan menggunakan Tuk-tuk.

Backpacker's Note saya kali ini adalah:
Bus Vientiane - Khon Kaen hanya ada 2 pemberangkatan, tarif THB. 240,-
Di sisi Laos cari loket imigrasi yang layanannya cepat.
Bus masuk Khon Kaen jam 13.30, lebih lambat dari estimasi perjalanan 4 jam.
Di sisi imigrasi masuk Thailand tidak ada toilet ....perhatian khusus untuk wanita seperti saya. Jangan lupa di Thailand sebagian besar toilet umum adalah berbayar. Jadi sediakan uang receh antara THB. 3,- sampai THB. 5,-

Belum membaca cerita saya yang pertama ????....silahkan Klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar